
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak Surabaya mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi pasang air laut maksimum di wilayah pesisir Jawa Timur, termasuk wilayah pesisir Lamongan, yang diperkirakan terjadi pada tanggal 6 hingga 9 November 2025.
Fenomena ini bertepatan dengan fase bulan purnama (Full Moon/Spring Tide) yang menyebabkan pasang air laut mencapai ketinggian maksimum. Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan banjir rob, khususnya di area pesisir dengan ketinggian daratan rendah antara 120–150 cm dari rata-rata permukaan air laut.

🌊 Dampak Potensial di Wilayah Lamongan:
Pasang air laut maksimum dapat menyebabkan genangan air setinggi 10–30 cm di beberapa titik pesisir Lamongan, terutama di kawasan pelabuhan dan permukiman pesisir. Genangan ini berpotensi mengganggu aktivitas transportasi di sekitar pelabuhan, kegiatan perikanan, serta bongkar muat di pelabuhan tradisional.
Selain itu, berdasarkan Informasi Tinggi Gelombang Laut Jawa Timur periode 6–10 November 2025, tinggi gelombang di perairan utara Lamongan diperkirakan berada pada kisaran 0.35 – 1.20 meter. Masyarakat pesisir, nelayan, dan pengguna jasa laut diimbau agar tetap waspada terhadap potensi kenaikan gelombang terutama saat terdapat awan cumulonimbus (Cb) yang dapat menambah kecepatan angin dan tinggi gelombang.
⚠️ Himbauan BMKG:
Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengakses laman resmi BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya di maritim-tanjungperak.bmkg.go.id atau media sosial resmi @infobmkgperak.
“Tetap waspada, jaga keselamatan diri dan lingkungan. Cuaca bisa berubah cepat, mari kita siaga bersama.”